Rika Maria

Pendidik di MTsN 10 Tanah Datar Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Langkah ke lima dalam Mengatur Waktu

Langkah ke lima dalam Mengatur Waktu

#Tantangan Hari ke 29

Langkah Ke-Lima : Ambillah waktu istirahat untuk mengumpulkan tenaga

Waktu istirahat mutlak diperlukan oleh semua makhluk yang hidup di dunia ini, bahkan benda matipun memerlukan waktu istirahat, seperti hal-nya mesin-mesin pembantu manusia, seperti mesin cuci, kipas angin, computer, radio, tape, mobil dan lain-lainnya. Istirahat bukan berarti berhenti kerja atau menganggur, akan tetapi berhenti untuk mengumpulkan kekuatan, mengisi bensin untuk meneruskan perjuangan, mengasah kapak agar lebih tajam atau mengambil strategis supaya pekerjaan yang dihadapinya bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan baik.

Langkah Ke –Enam : Mengerjakan pekerjaan pada waktunya

Sebenarnya yang penting dalam kerja dan beramal bukanlah bekrja sebanyak-banyaknya, akan tetapi harus dilihat juga waktu dan tempatnya.

Dahulu dikatakan dalam hikmah :

لكل مقام مقال ولكل مقال مقام

Khalifah Abu Bakar As- Siddiq pernah berwasiat kepada Umar bin Khattab ketika mengangkatnya sebagai khalifah pengganti : “Ketahuilah bahwa Allah telah menentukan suatu amalan siang yang apabila dikerjakan waktu malam, maka tidaklah akan diterimanya, dan menentukan amalan malam, yang jika dikerjakan pada waktu siang tidaklah akan diterimanya”. Oleh karena itu, kita dapatkan Allah telah menentukan banyak ibadat pada waktu-waktu tertentu, tidak boleh dimajukan maupun dimundurkan, seperti waktu salat, puasa, zakat , haji dan lain-lainnya.

Maka, kita dapatkan sebagian ulama menyatakan bahwa amalan paling utama adalah amalan yang dikerjakan menurut waktunya. Ketika datang waktu salat, maka yang paling utama adalah melakukan salat, ketika datang waktu Ramadlan, maka amalan yang paling utama dikerjakan adalah puasa, ketika datang waktu haji, maka yang paling utama dikerjakan adalah haji, dan ketika waktu ujian, maka amalan yang paling utama dikerjakan adalah belajar untuk menghadapi ujian. Dalam hal ini seorang ulama yang hidup pada abad 8 H, Ibnu Rajab al hambali ( W : 795 ) telah mengarang sebuah buku yang menerangkan tentang amalan-amalan berdasarkan urutan waktunya dan diberi nama : “ Lathoif Al Ma’arif fima li-Mawasim al Am min al Wadhaif ” ( Pengetahuan tentang amalan- amalan pada setiap musim ).

Sungayang 15 Syawal 1441 H/ 7 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali. Ada tulisan arabnya juga. Menulisnya di komputer dulu ya?

07 Jun
Balas

Alhamdulillah, iya pak, Salam literasi

08 Jun

makin keren, inspiratif, dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk banyak orang.

07 Jun
Balas

Alhamdulillah, Trimakasih banyak, salam literasi

07 Jun

Masya Allah..sukaaa sekali

07 Jun
Balas

Alhamdulillah, Salam Literasi bu

08 Jun



search

New Post